top of page
Search

4 Tantangan yang Dihadapi Cloud Accounting dalam Bisnis Model Baru

Berbagai bisnis model baru terus bermunculan beberapa tahun belakangan, tanpa harus membuka toko, bermodal besar, dan mengeluarkan biaya pemasaran tinggi. Bisnis online adalah contohnya. Siapa saja kini bisa membuka usaha, cukup bermodalkan ponsel dan media sosial.


Lalu, banyak pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi cloud dalam menjalankan bisnisnya. Teknologi komputer berbasis internet membuat perusahaan bisa menyimpan semua data pada server di internet. Secara hitung-hitungan, langkah ini tepat untuk membangun operasional perusahaan yang lebih efisien, termasuk penerapan cloud accounting.


Dengan peralihan bisnis offline ke online, sistem akuntansi berbasis internet pun harus siap menjawab 4 tantangan berikut ini.


1. Isu Keamanan


Cloud computing memungkinkan seluruh data disimpan pada satu server pusat. Penyimpanan data berbasis cloud ini membuat proses akuntansi berjalan otomatis lewat software digital. Anda jelas lebih menghemat waktu karena cukup melakukan input data dan membiarkan sistem bekerja melakukan pembukuan yang selama ini berjalan secara manual.


Namun, banyak pelaku usaha menunda pemasangan software karena khawatir isu keamanan. Padahal, dibandingkan dengan menyimpan data perusahaan di hard drive, penyimpanan data di cloud jauh lebih aman. Software akuntansi biasanya dilengkapi dengan protokol keamanan yang update berkala. Ada jadwal back-up dan teknologi firewall untuk mendukung keamanan data perusahaan Anda.


2. Investasi Jangka Panjang


Mahal atau murah harga sebuah software akuntansi berbasis internet sebetulnya relatif. Namun, Anda harus memandang pembelian ini sebagai investasi jangka panjang perusahaan. Jika Anda memakai software akuntansi biasa, biaya pembelian tampak murah di awal. Namun, ini belum termasuk pembaruan secara berkala dan sistem pengamanan yang terjamin.


Dengan software akuntansi berbasis internet, Anda cukup membayar biaya berlangganan sesuai paket layanan yang diambil. Semua staf tim keuangan dapat mengakses data yang sama secara real time, termasuk Anda. Lebih praktis, kan?


3. Pergeseran Peran Akuntan

Sumber : Suara.com


Apakah keberadaan sistem akuntansi demikian mengurangi peran akuntan? Benar bahwa semua orang bisa mengoperasikan software tersebut. Namun, peran akuntan justru semakin signifikan. Akuntan tak lagi sekadar mengolah angka dan berkutat dengan deadline untuk laporan bulanan.


Proses digitalisasi sistem akuntansi menempatkan akuntan sebagai sumber informasi keuangan perusahaan sekaligus penasihat strategis. Keahlian akuntan akan membantu Anda dalam pengambilan keputusan penting, terutama saat menyikapi perubahan pasar.


4. Perubahan Pasar yang Dinamis


Perubahan pasar adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Perubahan itu begitu dinamis, sehingga Anda harus siap mengantisipasi setiap hal. Tren bisnis online hari ini dan bulan berikutnya bisa berbeda. Pada satu titik, perubahan tersebut menguji seberapa fleksibel sistem akuntansi perusahaan Anda.


Perusahaan yang menggunakan software akuntansi berbasis web tentu bisa lebih adaptif dalam menghadapi perubahan pasar. Perusahaan Anda dapat lebih cepat menangkap peluang atau membaca tren lewat data akurat dan analisis laporan keuangan yang tersaji ringkas dan komprehensif.


Itulah 4 tantangan yang dihadapi cloud accounting dalam bisnis model baru. Sebagai langkah awal, Anda bisa memakai software accounting Finata untuk mengelola keuangan perusahaan.


Fitur Kelola Pajak misalnya, memudahkan Anda mengelola kewajiban pajak, mulai dari setor dan lapor pajak bulanan atau tahunan. Sedangkan fitur Sensor Keuangan bisa menjadi dasar perbaikan dan pengembangan bisnis lewat diagnosa kesehatan perusahaan.


Kabar baiknya, software ini bisa digunakan oleh UMKM. Jika perusahaan Anda memiliki omzet kurang dari Rp300 juta per tahun, Anda bisa memakai Finata secara gratis selamanya! Tertarik mencoba?

12 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page