top of page
Search

Mengapa Organisasi Non-Profit Harus Memakai Sistem Akuntansi?

Organisasi non-profit memang berbeda dengan organisasi bisnis lain. Perbedaan paling utama terletak pada cara mendapatkan sumber daya guna menunjang aktivitas operasional. Biasanya, pendapatan diperoleh dari anggota atau pihak lain, tetapi tidak mengharapkan imbalan dari organisasi. Maka, jenis transaksi yang dilakukan tidak sama dengan organisasi bisnis pada umumnya. Jadi, sistem keuangan non-profit juga dikelola lewat pendekatan berbeda.


Karakteristik Organisasi Non-profit


Anda perlu memahami lebih dulu bagaimana karakteristik organisasi ini untuk mengenali standar akuntansi yang berlaku. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

Para penyumbang menjadi sumber daya entitas dan tidak mengharapkan manfaat ekonomi apa pun.


Organisasi bisa menghasilkan barang atau jasa, tetapi tidak bertujuan mengambil laba. Jika menghasilkan laba, besaran jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri, melainkan untuk tujuan pengembangan organisasi.


Berbeda dengan organisasi bisnis, organisasi ini tidak mengakui kepemilikan. Maka, organisasi ini tidak dapat dialihkan, dijual, atau ditebus kembali. Selain itu, tidak ada jaminan proporsi pembagian sumber daya entitas ketika terjadi pembubaran atau likuidasi.


Standar Akuntansi Organisasi Non-profit


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 menjadi rujukan dalam mengelola sistem keuangan organisasi ini. Melihat karakteristik di atas tadi, maka pengukuran jumlah aliran pemasukan kas dari anggota atau donatur menjadi ukuran kinerja organisasi. Kemudian hal ini tertuang dalam laporan keuangan yang dipresentasikan di hadapan kreditur dan pemasok dana lain sebagai bentuk pertanggungjawaban organisasi.

Terkait laporan keuangan organisasi, berikut beberapa poin yang perlu Anda ketahui.


1. Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi relevan guna memenuhi kepentingan penyumbang, anggota, kreditur, atau pihak lain yang berperan sebagai sumber daya organisasi.


2. Laporan keuangan menjadi referensi dalam menilai:

  • Pemberian jasa oleh organisasi tersebut, termasuk kemampuannya untuk konsisten melakukan pemberian jasa itu

  • Cara pengurus mengelola operasional organisasi


3. Laporan keuangan menyajikan informasi berikut:

  • Jumlah dan sifat aktiva, serta kewajiban dan aktiva bersih organisasi

  • Pengaruh transaksi atau situasi lain yang berpotensi mengubah nilai dan sifat aktiva bersih

  • Jenis dan jumlah arus masuk serta keluar sumber daya dalam periode tertentu, berikut hubungan keduanya

  • Cara organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas maupun pinjaman

  • Usaha jasa yang dijalani organisasi.


Mengapa Perlu Sistem Akuntansi?


Setelah Anda memahami karakteristik dan laporan keuangan organisasi non-profit, pertanyaan berikutnya adalah mengapa perlu sistem akuntansi? Jawabannya jelas, meski organisasi tidak mencari keuntungan, tetapi tetap membutuhkan laporan keuangan dalam menjalankan usahanya. Laporan keuangan ini menjadi bahan bagi para stakeholder untuk menilai kinerja organisasi tersebut, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus atas kewajiban dan tugas yang diembannya.


Kini, membuat laporan keuangan organisasi non-profit lebih mudah dan aman dengan Finata. Tidak hanya cocok untuk usaha UMKM, software akuntansi berbasis web ini punya fitur Laporan Lengkap yang memudahkan Anda membuat laporan keuangan internal lengkap dengan analisisnya.


Ayo, registrasi organisasi Anda di Finata sekarang!

0 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page